WIRA INDAH konveksi & celluler

Senin, 21 Mei 2012

cara menggunakan AVO meter/multitester

@>> AVO meter atau multitester.
          mungkin bagi rekan-rekan teknisi sudah mengenal dengan istilah AVO meter, atau bisa juga kita sebut dengan multitester atau multimeter, kalo gak salah AVO meter itu singkatan dari AVO (Ampere Volt Ohm), yaitu alat untuk mengukur suatu arus atau tegangan yang memiliki satuan atau ukuran Ampere, Volt, dan Ohm. kalo belum kenal kita bisa melihat gambar di bawah ini.

                                 gambar 1 : AVO meter/multitester/multimeter.
 


                                           gambar 2 : AVO meter bagian atas.
 
gambar 3 : AVO meter bagian bawah.

2Bagian-bagian pada AVO meter.

Perhatikan pada gambar 3. terdapat 4 bagian kalibrasi yaitu Ohm (Ω), DCV (Direct Current Voltase), ACV (Alternatif Current Voltase), dan DCmA (Direct Current miliAmpere). 
aOhm (Ω)

Biasanya untuk mengukur HP dalam keadaan tidak dialiri arus listrik baik dari baterai ataupun dari PS (Power Suplay) contohnya untuk mengukur jalur pada sircuit, apakah jalur tersebut ada yang putus atau tidak, atau mengukur mic, buzzer, vibra, dll. Namun bisa juga digunakan untuk mengukur besarnya hambatan pada sircuit/rangkaian, tentunya ketika dialiri arus listrik.

bDCV (direct Curent Voltase).

Tegangan DC atau tegangan searah adalah tegangan yang berada pada kondisi satu arah saja ketika menghantarkan arus listrik pada sebuah rangkain yang memiliki kutub positif dan negatif. sumber tegangan DC antaralain Baterai dan Accu )aki). Biasanya pada HP untuk mengukur HP dalam kondisi terhubung dengan baterai atau PS (Power Suplay), yang sering kita gunakan biasanya pada kalibrasi 10 yaitu seperti pada gambar 3. yaitu untuk mengukur tegangan (V/Volt) yang nilainya dibwah 10 volt, sedangkan yang 2.5 biasa untuk mengukur Vcore dan VIO karena lebih akurat. meskipun pada kalibrasi 10 anda juga masih dapat membaca tegangan yang berada di bawah 2.5, dan yang 50 biasanya untuk mengukur Vled LCD HP tertentu yang nilainya lebih besar dari 10 volt. yang lain biasanya tidak digunakan dalam service HP. 

cACV (Alternatif Current Voltase).

Tegangan AC atau tegangan bolak-balik adalah tegangan yang menghantarkan arus listrik secara dua arah, yaitu pada sisi fasa dan massa (ground), contoh tegangan AC adalah tegangan listrik rumah (220 V atau 110 V). Pada bagian ini sangat jarang digunakan dalam service HP.

dDCmA (Direct Current miliAmpere).

Juga sangat jarang digunakan dalam sevice HP, kita abaikan saja biar tidak tambah bingung. 
Yang akan dibahas kali ini yaitu hanya Ohm (Ω) dan DCV saja.

- Ohm (Ω) 

Yang umum kita gunakan pada service HP yaitu pada kalibrasi x1 dan x10, namun sebelum anda menggunakannya baik pada kalibrasi x1 atau x10 untuk mengukur setiap kerusakan pada HP, sebaiknya anda standarkan dulu dengan cara menghubungkan probe merah (+) dengan probe hitam (-) dan jarum harus bergerak ke angka 0 (perhatikan pada gambar 2, tulisan atau angka-angka yang berwarna biru paling atas di sebelah kanan, ada angka 0), jika tidak pada angka 0 atau melebihinya, anda dapat memutar tombol diatas tulisan O Ω ADJ (perhatikan gambar 3), bisa diputar ke kiri atau ke kanan.
cara menggunakannya, jika anda menggunakan x1 Ω, nilai yang harus dibaca adalah angka 0 paling atas sebelah kanan lalu ke kiri 1, 2, 3, dst sampai 1k. jadi dengan menggunakan kalibrasi X1 Ω nilai maksimal yang dapat anda baca adalah 1 kilo ohm (1000 ohm), sedangkan jika anda menggunakan kalibrasi X10 Ω nilai maksimalnya yaitu 1 koli ohm dikalikan 10 atau sama dengan 10 kilo ohm.
X1 Ω dan X10 Ω umumnya digunakan untuk mengukur jalur dan fuse (jika jalur dan fuse tidak putus maka jarum harus menunjuk ke angka 0), speaker, mic, buzzer, vibra, dioda, dan transistor. 
untuk R (resistor) yang nilainya lebih dari 10 kilo ohm anda harus menggunakan kalibrasi X1K Ω atau X10K Ω.
untuk C (capasitor) akan lebih baik jika anda mencabut dahulu C yang akan anda ukur dari PCB, umumnya C yang masih bagus ketika di ukur jarum akan bergerak menunjukkan nilai tertentu dan kembali lagi ke kiri, jika tidak kembali berarti C rusak.
Untuk mengukur Dioda yang dilepas dari rangkaiannya jarum hanya bergerak sat arah, jika probenya dibalik dan jarum masih bergerak, brati dioda bocor atau rusak.


-DCV (Direct Current Voltase)

Dengan kalibrasi 10 seperti yang anda lihat pada gambar 3, angka yang anda baca adalah pada baris 2 dari atas pada gambar 2. yaitu yang ada tulisan DCVA 0, 2, 4, 6, 8, 10. dan jika pengukuran jarum berada di antara angka 2 dan 4, berati kurang-lebihnya 3 volt. dan untuk meng-standarkan atau meng-0 kan anda tidak perlu menghubungkan probe nya, cukup dengan memutar saklar pada bagian bawah-tengah dengan obeng pipih (obeng min) lihat pada gambar 2 . untuk mengkur baterai HP yang pada umum nya 3.7 volt, anda harus memutar pada kalibrasi 10, dan probe hitam (-) anda hubungkan pada kutub negativ (-) baterai dan probe merah (+) anda hubungkan pada kutub positif (+) baterai, maka jarum akan menunjukkan mendekati angka 4, jika kurang dari 3.5 maka baterai tersebut rusak (suak).
untuk mengukur tegangan pada HP, terlebih dahulu HP yang akan anda ukur tegangannya dihubungkan dengan baterai atau PS (power suplay), lalu probe hitam dari AVO meter dapat anda hubungkan ke kutub negatif (-) kabel hitam dari PS (power suplay) dan tekan tombol on/off dari HP, terus ukur tegangan yang ingin anda ukur pada rangkaian HP dengan menggunakan kabel merah (+) dari AVO meter.

kurang lebihnya begitu cara menggunakan AVO meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar